
Majenang, Cilacap Kabar Indonesia : Sempat viral di media sosial Facebook, TikTok, dan sejumlah portal berita online sejak tanggal 29 November 2025, terkait dugaan perlakuan kurang baik dari seorang dokter THT RSUD Majenang kepada pasien balita, akhirnya menemui titik terang. Dokter yang bersangkutan, dr. Bontang, menunjukkan itikad baik dengan mendatangi langsung keluarga pasien untuk menyampaikan permintaan maaf.
Kejadian bermula ketika beredar keluhan dari keluarga pasien mengenai penggunaan kata-kata yang dianggap kurang pantas oleh dr. Bontang saat melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien balita. Keluhan ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memicu beragam komentar dari warganet.
Menanggapi hal tersebut, dr. Bontang mengambil langkah proaktif dengan menemui keluarga pasien dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung. “Saya menyadari bahwa perkataan saya saat pemeriksaan mungkin kurang berkenan di hati keluarga pasien. Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.
Itikad baik dr. Bontang ini disambut positif oleh keluarga pasien. Ria Risty, perwakilan keluarga pasien, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan maaf tersebut. “Kami menghargai kedatangan dan permohonan maaf dari dr. Bontang. Dengan adanya itikad baik ini, kami sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini dan memilih jalan perdamaian,” ungkap Ria.
Adapun dari Kepala RSUD Majenang menyambut baik perdamaian yang telah disepakati antara dr. Bontang dan keluarga pasien. “Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh Staf RSUD Majenang untuk senantiasa mengedepankan etika dan komunikasi yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien,” ungkap dr.Reza direktur RSUD Majenang.
Dengan adanya klarifikasi dan permintaan maaf dari dr. Bontang, serta diterimanya perdamaian oleh keluarga pasien, diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlarut-larut. RSUD Majenang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga hubungan baik dengan seluruh pasien dan masyarakat.
Penulis : Bang As
